Piring Baru, Piring Bersih, Piring Kotor, Piring Pecah

Gimana liat judul diatas? :D, keren nggak? super sekali, sebenernya judul diatas itu judul karangan sendiri setelah tadi dengerin khotib Jum’at yang dibawakan oleh ustadz Drs. H. Memed Sururi di masjid Al-Azhar. Aku cukup sering denger khotbah beliau dan sangat seneng dengan materinya, karena materi disampaikan itu singkat, super padat, super jelas, pokoknya super sekali. Jadi begini ceritanya: dahulu kala 4 negara hidup dengan damai, lalu semuanya berubah setelah negara api menyerang, avatar maning :D.

OK, gini, judul diatas itu analogi dari kehidupan manusia didunia ini. Dimulai ketika manusia baru lahir, belum sampai pada masa baligh sudah meninggal diibaratkan seperti piring baru, maka disimpan kedalam lemari. Piring bersih diibaratkan seperti orang yang telah hidup diduna sampai pada masa baligh(dewasa) dijalani dengan kesolehan dan meninggal dengan khusnul khotimah, lagi-lagi piring ini simpan kedalam lemari. Piring kotor diibaratkan orang muslim yang telah hidup didunia sampai pada masa baligh dan melakukan dosa dan pada akhirnya meninggal, piring kotor seperti ini perlu dicuci berdasarkan kotornya, kalo pake mama lemon nggak mempan, tambah abu gosok, masih nggak mempan, rendam pake air panas + abu gosok + mama lemon (nggak ada promosi disini) 😀 satu minggu / satu bulan / sebersihnya deh sebelum akhirnya dimasukkan kedalam lemari. Piring pecah diibaratkan orang yang dari lahir sampai pada usia baligh dan meninggal dalam keadaan kafir kepada Allah SWT maka buang saja piring itu ketempat sampah selamanya.

Lemari diatas diibaratkan seperti surga, dan sarana pencucian adalah neraka.

Kayaknya segini dulu deh, semoga kita yang sudah baligh termasuk kedalam kategori piring bersih, dijauhkan dari pembersihan di neraka. Aamiin.

Enjoy your life , don’t just do it, pray first :).

Agama

Udah mau UTS Agama nih rencana 12/02/2011 15:00, kemarin – kemarin pertemuan selama 1 bulan (4x pertemuan) baru masuk 1 kali :), ya harap dimaklumi, wong namanya juga sambil kerja, sambil travelling, sambil males (eh, belum pernah nggak masuk karena males), sambil jadi artis juga hehee. Ternyata materi agama di bangku kuliah itu bedaaa banget ama yang pernah diajarin waktu TK, SD, SMP, SMA, jadi merasa bersyukur bisa kuliah, Alhamdulillah,,,  lha materi materi kemarin yang udah dapat antara lain ini nih, let’s share,,,,,,,

Pertama tentang teori – teori kebenaran, sebenernya kalo yang teori gini rada males juga, tapi haru semangat biar tau mana yang bener, mana yang salah :D, jadi teori kebenaran tuh dibagi beberapa nih:

  • Teori Korespondensi: kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan;
  • Teori Koherensi: kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainnya yang terlebih dahulu diakui dan diketahui;
  • Teori Pragmatis: suatu proposisi adalah benar sepanjang proposisi itu berlaku works, atau memuaskan satisfies.

Terus lanjut lagi ke dimensi agama, jadi dalam dimensi agama tuh ada 5, yaitu:

  1. Dimensi ideologis: berkaitan dengan apa yang harus dipercayai
  2. Dimensi realistik: berkaitan dengan sejumlah perilaku atau ritual
  3. Dimensi eksperensial: berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama
  4. Dimensi intelektual: berkaitan dengan informasi yang harus diketahui para pengikutnya
  5. Dimensi konsekuensial: berkaitan dengan akibat ajaran agama dalam perilaku umum, yang secara tidak langsung dan secara khusus ditetapkan agama

Ada lagi nih, jadi dalam 1 pertemuan aja, wuiihh banyak banget yang diajarin, selanjutnya ada pembuktian adanya Allah, itu antara lain melalui ciptaan-ciptaanNya, melalui pengalaman batin dan fitrah manusia, pemberitaan Allah dan RasulNya. Jadi kita harus bener-bener yakin tuh adanya Allah, tapi nggak perlu dipaksakan, nanti Allah sendiri yang akan mengarahkan hati kita, insyaAllah 🙂

Lanjut ke filsafat, walah-walah maaf ya kalo nulisnya nggak runtut, wong sekedar merangkum dan semoga bermanfaat.

Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral serta sistematik hakikat sarwa yang ada yaitu Tuhan, manusia, dan alam. (Saefudin MA, Endang)

Itu filsafat menurut pak Saefudin MA, lha sekarang kita lanjut lagi tentang agama / din, hayo apa itu agama, kita semua beragama, tetapi agama itu sendiri apa ???? mari kita check it out di VVIP Blog berikut ini, keep spirit 🙂

  • Din dalam bahasa Semit memiliki makna undang-undang atau hukum;
  • Din dalam bahasa Arab memiliki arti menguasai, mendudukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan;
  • Sedangkan bila kata ad-din disebutkan dalam rangkaian dinullah, maka hal ini dipandang bahwa agama tersebut berasal dari Allah, sedangkan jika din-nabi, maka hal ini dipandang nabi lah yang menyiarkannya, namun apabila disebut din-ummah, maka hal ini dipandang bahwa manusialah yang diwajibkan memeluk dan menjalankan.

Segitu dulu sharenya, sekarang belajar lagi, lihat-lihat materi lain dulu,,,, thanks for read 🙂 sukses selalu